Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja berusaha meraih ambisi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).
Perguruan tinggi di Bali Utara itu juga mengincar ambisi menjadi International Reputable University in Education and Leadership (IRUEL) pada 2026.
Guna mewujudkan hal tersebut, Undiksha menggelar diskusi terpumpun alias focus group discussion (FGD) Penyusunan Program dan Penetapan Alokasi Anggaran Undiksha tahun 2026 guna merumuskan arah pengembangan institusi dan alokasi anggaran untuk program-program prioritas.
Rektor Undiksha, Prof. I Wayan Lasmawan menyebut tahun 2026 menjadi tonggak penting dalam transformasi kelembagaan.
“Undiksha harus mampu menciptakan inovasi berkelanjutan yang berlandaskan pemanfaatan potensi internal. Hal ini akan mempercepat pencapaian visi dan misi universitas secara terukur dan akuntabel,” tegas Prof. Lasmawan.

Guna meraih visi dan misi di tahun 2026, Prof. Lasmawan menyatakan pihaknya telah menyiapkan lima poin Rencana Strategis bagi universitas pendidikan di Buleleng itu.
Pertama, menyiapkan pendidikan inklusif dan bermutu. Hal itu sejalan dengan komitmen Undiksha memperluas akses pendidikan berkualitas untuk berbagai jenjang. Mulai dari diploma hingga pascasarjana.
Kedua peningkatan kualitas dan relevansi program. Lasmawan mengklaim, peningkatan kualitas pembelajaran dan fasilitas pendukung menjadi prioritas agar program akademik relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
Ketiga, melakukan diversifikasi sumber pendapatan. Hal tersebut dinilai penting, sehingga Undiksha bisa mengembangkan sumber pendapatan baru di luar biaya kuliah mahasiswa (UKT/BKT).
Keempat, meningkatkan budaya berprestasi. Caranya, mendorong semangat prestasi dengan sistem kerja yang transparan dan pengukuran kinerja yang akuntabel di semua tingkat organisasi.
Kelima, optimalisasi tata kelola digital. Dengan tata kelola berbasis digital, Prof. Lasmawan optimistis Undiksha bisa menciptakan sistem yang partisipatif, transparan, dan akuntabel, sebagai langkah persiapan menuju PTN BH.
Prof. Lasmawan meminta seluruh fakultas, pascasarjana, lembaga, dan unit pendukung harus menjadikan lima sasaran strategis ini sebagai acuan dalam perencanaan program kerja. Alokasi anggaran pun diharapkan tepat sasaran.
“Momentum ini adalah kesempatan emas bagi Undiksha untuk bertransformasi menjadi universitas berdaya saing global. Dengan sinergi dan komitmen seluruh elemen, kami optimistis dapat mewujudkan kebanggaan bagi bangsa,” tegas Prof. Lasmawan. (*)